<p data-start="372" data-end="761">Dalam perjalanannya, Elia bertemu dengan Obaja, seorang pejabat istana yang setia kepada Tuhan. Obaja telah menyembunyikan seratus nabi Tuhan dari kejaran Izebel, istri Ahab yang berusaha membunuh mereka. Elia meminta Obaja untuk memberitahu Ahab bahwa ia ingin bertemu. Meskipun awalnya ragu karena takut akan keselamatannya, Obaja akhirnya setuju dan menyampaikan pesan Elia kepada Ahab.

<p data-start="763" data-end="1136">Ketika Ahab bertemu dengan Elia, ia menuduh Elia sebagai penyebab masalah di Israel. Namun, Elia menegaskan bahwa justru Ahab dan keluarganya yang membawa bencana karena mereka meninggalkan perintah Tuhan dan menyembah Baal. Elia kemudian menantang Ahab untuk mengumpulkan seluruh rakyat Israel dan para nabi Baal di Gunung Karmel raja18 daftar untuk membuktikan siapa Tuhan yang sejati.

<p data-start="1138" data-end="1593">Di Gunung Karmel, Elia mengusulkan agar kedua belah pihak menyiapkan korban bakaran tanpa menyalakan api. Mereka akan berdoa, dan dewa yang menjawab dengan api adalah Tuhan yang benar. Para nabi Baal memulai ritual mereka, berdoa dan menari sepanjang hari, namun tidak ada jawaban. Elia mengejek mereka, menyarankan bahwa mungkin Baal sedang sibuk atau tidur. Meskipun mereka berteriak lebih keras dan melukai diri mereka sendiri, tetap tidak ada respons.

<p data-start="1595" data-end="2152">Setelah itu, Elia memanggil rakyat untuk mendekat. Ia memperbaiki mezbah Tuhan yang telah rusak, mengambil dua belas batu sesuai dengan jumlah suku Israel, dan membangun kembali mezbah tersebut. Setelah menyiapkan korban bakaran, ia menyiramnya dengan air hingga basah kuyup. Kemudian, Elia berdoa kepada Tuhan agar menunjukkan kuasa-Nya. Tuhan menjawab dengan mengirimkan api yang membakar habis korban, kayu, batu, tanah, dan bahkan air di parit sekitar mezbah. Melihat keajaiban ini, rakyat Israel sujud dan mengakui bahwa Tuhan adalah Allah yang sejati.

<p data-start="2154" data-end="2629">Elia kemudian memerintahkan untuk menangkap para nabi Baal dan mengeksekusi mereka di Sungai Kison. Setelah itu, Elia memberi tahu Ahab bahwa hujan akan segera turun. Elia naik ke puncak Gunung Karmel untuk berdoa, dan setelah mengirim hambanya untuk memeriksa langit sebanyak tujuh kali, akhirnya terlihat awan kecil yang menandakan datangnya hujan. Segera setelah itu, langit menjadi gelap, angin bertiup, dan hujan lebat pun turun, mengakhiri masa kekeringan yang panjang.

<p data-start="2631" data-end="3009">Kisah ini menunjukkan kuasa Tuhan atas alam dan menegaskan bahwa hanya Dia yang layak disembah. Elia, dengan iman dan keberaniannya, menjadi alat Tuhan untuk memulihkan iman Israel dan mengingatkan mereka akan perjanjian mereka dengan Tuhan. Peristiwa di Gunung Karmel menjadi pengingat bagi umat manusia tentang pentingnya kesetiaan kepada Tuhan dan bahaya penyembahan berhala.